Terdapat sebuah kisah tentang dua anak
manusia yang bertemu di usia 20-an tahun. Sebut saja si A dan si B. Saat itu
mereka sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah Perguruan Tinggi Negeri.
Pertemuan mereka berawal dari keinginan si A yang ingin ikut sebuah organisasi
mahasiswa di kampus nya. Mulai berkenalan dan mulai penasaran dengan kehidupan
si B akhirnya si A memutuskan untuk menanyakan bagaimana si B itu. Entah apa
yang dipikirkan oleh si A, si A mengajak untuk bertemu pertama kalinya. Dan si
B pun mengiyakan ajakannya. Mereka bertukar cerita hingga si A memberanikan
dirinya untuk bertanya apakah informasi yang dia dapat itu benar, si B
menjelaskan dengan sangat rinci.
Dengan niatan tulus si A berkata, “
Aku ingin merubah hidup kamu.” Si B lantas bertanya, “ Mengapa kamu begitu
ingin merubah hidupku? Kamu siapa, baru kali ini ada orang yang mau merubah
hidupku.” Dan si A pun menjawab, “ supaya kamu tidak memainkan hati seorang
wanita.” Dari pertemuan pertama mereka tumbuhlah rasa di antara mereka, namun
pada saat itu si B masih mempunyai kekasih. Sehingga mereka hanya bisa memendam
perasaan mereka. Hingga pada suatu hari si B berkata bahwa dia dan pacarnya
sudah putus.
Singkat cerita, mereka berdua akhirnya
menjalin hubungan spesial yaitu pacaran. Dan saat pacaran itulah banyak hal
yang baru diketahui oleh si A tentang si B. Ternyata dia mengikuti jamaah
temboro. Bisa di bayangkan dia begitu alim dan agama nya pasti kuat. Dia
menceritakan bagaimana jamaah itu sebenarnya. Semua cerita si B sangat membuat
hati si A begitu terenyuh dan terkesima. Begitu banyak pengetahuan agama yang
si B punya. Namun, setiap manusia pasti memiliki kekurangan, ya si B mempunyai
kekurangan dalam hal nafsu. Pada suatu hari, di rumah kontrakan nya si A, saat
mereka sedang beristirahat untuk pertama kalinya si B menci*m si A. Sontak si A
kaget dan syok atas apa yang sudah terjadi. Tetapi, si A pun juga mempunyai
kekurangan yang sama. Si A pun tidak bisa menolak bahwa dia juga menyukai ci*m
an pertama mereka. Sejak saat itulah mereka sering melakukan adegan ci*man,
berbuat maksiat, dan zina.
Mereka sebenarnya selalu kecewa
setelah melakukan perbuatan itu, namun lagi-lagi mereka berdua kalah dengan
nafsu mereka, sehingga mereka akhirnya terus berbuat maksiat dan zina. Berkali-kali
mereka berdua pergi ke sebuah hot*l. Dan mereka menghabiskan banyak uang untuk
itu. Semua itu berjalan hingga 1 tahun 7 bulan. Karena sudah terlalu parah,
akhirnya mereka berdua berpikir untuk menjalani tirakat. Si B yang pengetahuan
agamanya cukup bagus, memutuskan hubungan mereka. Dan mereka berdua membuat
keputusan untuk tidak bertemu dan komunikasi sekedarnya saja. Mereka memilih
jalan itu untuk kembali ke jalan yang benar, karena mereka sudah melenceng
terlalu jauh dari norma agama.
Dengan susah payah dan penuh kesabaran
mereka berdua tidak bertemu, penuh air mata si A menjalani hidupnya. Kecewa,
dan menyesal yang tak kunjung usai selalu ada dalam hatinya. Dia begitu
mengecewakan atas apa yang telah ia perbuat dahulu. Dengan penuh keyakinan mereka
berdua bertaubat dari perbuatan yang terlarang dan belum saatnya itu. Mereka
menjalani hidup mereka masing-masing, tetap menjaga komunikasi. Meski mereka
sekarang sudah tidak menjalin hubungan, namun mereka tetap berusaha untuk
memperjuangkan cinta mereka. Berjuang untuk mendapat restu dan ridho Allah
Subhanahu wata’ala.
Si A kemudian memutuskan untuk berhijrah dan memperbaiki
dirinya meski harga dirinya sekarang sudah hilang. Namun si A tetap yakin bahwa
Allah Subhanahu wata’ala masih sayang kepadanya dan masih memberikan kesempatan
kepadanya untuk bertaubat dan berhenti dari perbuatan yang menyesatkan itu. Si
A dan Si B menata hidup mereka kembali dan berjuang untuk menggapai cita-cita
mereka masing-masing. Mereka berdua yakin bahwa seorang pendosa pun pasti
merindukan Syurga, sehigga mereka ingin memanfaatkan waktu yang tersisa untuk
bertaubat dan kembali kepada jalan-Nya.
Dari kisah ini, mungkin bagi kalian
yang membaca berpikir bahwa si A dan si B begitu nakal dan hina. Memang itu
sangat benar, karena memang itu adalah kenyataannya. Namun, dari sini penulis
ingin menyampaikan bahwa banyak sekali di luar sana orang-orang yang mungkin
mengalami hal yang sama dengan kisah di atas, namun ragu untuk bertaubat.
Percayalah Allah Subhanahu wata’ala Maha Pengampun, selama masih ada kesempatan
untuk bertaubat, bertaubatlah. Karena waktu akan terus berjalan, perbuatan yang
dilakukan oleh si A dan si B memang sangat tidak baik. Kalian boleh
membencinya, tapi jangan orangnya yang di benci melainkan perbuatannya. Tinggalkanlah
apa yang membuatmu rugi, dan segera bangkitlah untuk mengganti apa yang telah
membuatmu rugi. Selama masih ada waktu, manfaatkan dengan baik, tambah
sebanyak-banyaknya ibadah dan tetaplah Istiqomah berada di jalan-Nya. Ini
adalah kisah pendosa yang begitu merindukan Syurga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar