Jumat, 16 September 2016

Menunggu, Menunggu, dan Menunggu

Anak remaja siapa yang tidak paham mengenai cinta. Ya begitulah yang namanya cinta. Kita tidak pernah tahu apakah itu cinta sejati atau bukan. karena cinta yang sejati hanyalah milik Allah semata. mungkin ini bisa menggambarkan bagaimana cinta itu begitu tulus.
seperti kisah sebelumnya, ada 2 anak manusia yang dulu pernah menjalin cinta. kini mereka telah berpisah, tidak pernah bertemu, dan jarang bahkan hampir tidak pernah saling memberi kabar. namun sebetulnya mereka masih mempunyai perasaan satu sama lain. namun, karena dosa yang sudah mereka lakukan dulu membuat mereka sekarang bertekad untuk tirakat.

pada suatu waktu si A berkata bahwa ia sanggup melakukan ini semua karena ia masih mempunyai rasa kepada si B, meskipun tidak sebesar dulu. Entah apa yang di pikirkan oleh nya. Ini begitu berat untuk di jalani. namun dengan penuh keyakinan si  B pun yakin bisa melalui semua ini.

Rasa rindu yan menggebu selalu si B rasakan ketika ia teringat si A. bahkan si B hanya bisa melihat WA nya saja, tanpa berani untuk menghubungi nya dulu. karena ia pikir jika si A peduli, dia pasti akan menghubunginya lebih dulu. namun, selama satu minggu tak pernah ada kabar dari si B. hanya dengan sama-sama online di WA saja sudah sangat bahagia.

pada suatu hari, akhirnya si A mengirim pesan WA ke si B. hanya dengan salam saja. dan di balas dengan salam juga oleh si B dengan harapan nantinya bisa komunikasi lama dengannya. Namun, ternyata tidak. Justru WA nya si B hanya di baca sama si A, tidak ada balasan dari si A.

betapa miris hati si B melihat last seen nya si A di WA. dan balasan yang di tunggu-tunggu tidak kunjung datang. Ingin menangis dan marah namun apalah daya si B yang hanya bisa menunggu. kemudian, si B bertanya untuk apa si A mengirim pesan, namun sama seperti tadi, hanya di baca saja tanpa ada balasan.

si B hanya bisa tersenyum melihatnya dan menghelas napas yang panjang. yang ia rasakan seperti di permainkan. Perasaan yang begitu di permainkan. di tarik ulur tanpa di hargai sama sekali. memang di sibuk, tetapi dia bisa online. sungguh sakit dan kecewa hati si B. entah harus bagaimana lagi, dia hanya bisa menunggu, menunggu, dan menunggu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar