kalian lihat sendiri kan dia begitu jahat kepadaku. jahat banget!!!
Kisah Hati
Remember Allah SWT Everywhere and Everywhen
Selasa, 18 Oktober 2016
Ketika Hati tak Bisa Menahan Lagi
Pernah tidak kalian merasakan bagaimana rasanya di campakkan oleh orang yang kalian sayang?? mungkin pernah atau mungkin tidak pernah. tahukah kalian aku merasakannya. merasakan bagaimana sakitnya di campakkan. bagaimana rasanya habis manis sepah di buang. sungguh jika waktu boleh di putar kembali, aku tidak akan melakukan itu semua.
penyesalan kini ada di dalam hatiku, kekecewaan, sakit hati semua aku rasakan.. bahkan itu semua terkadang kalah dengan rasa cinta dan sayang kita kepada dia. namun, hati tak bisa menahan lagi. sungguh lelah dan capek hati ini merasakan kecewa yang bertubi-tubi.
jangan sampai ada yang berada di posisi ku saat ini. biarlah aku saja yang mengalaminya. karena posisi ini sangat sulit sekali. aku saja tidak tahu apakah aku kuat atau tidak. yang pasti aku berusaha untuk itu, walaupun air mata terus membasahi pipiku...
andai kalian tahu, aku berjuang sendiri berusaha sendiri. dia yang dulu ingin selalu ku perhatikan kini entah kemana dia pergi, meninggalkan ribuan janji yang semuanya palsu. memang aku tidak bisa menyalahkan dia seterusnya. ada kalanya aku harus memaafkan. namun, berat untuk mengikhlaskan semua yang telah terjadi.
ketika aku berusaha untuk komunikasi dengannya, mencoba untuk bercanda dengannya, namun apa yang terjadi.? dia begitu cuek, tidak menganggap ku sama sekali. bahkan tidak menghargai usaha ku sama sekali. menurut kalian pasti dia yang salah dan tega kepadaku. memang iya, tapi tidak semua salah mereka. berat untuk melalui semua ini, asal kalian tahu aku sudah capek. aku ingin melupakan dia, tapi dia terus datang dalam pikiranku dan itu membuatku terus kesakitan.
mungkin saja sekarang dia sudah punya yang lain lagi, mungkin juga dia sudah menikah, aku tidak tahu dan aku tidak mau tau. begitu sakit menahan cinta dan sayang di hati ini. meski aku tak mengharap dia lagi, tapi sakit terus aku rasakan ketika mengingat dia. kalian tahu keluarga dia begitu tidak suka dengan aku, mereka menilaiku begitu buruknya. bagaimana perasaan kalian jika kalian di nilai negatif oleh orang lain? padahal mereka tidak tahu yang sebenarnya.
tapi aku cuma bisa diam menaha semua ujian ini, menahan sendiri di dalam hati. ingin teriak yang keras tapi tak bisa. memaksa diri untuk mengikhlaskan dan melepas semua walau itu berat. mungkin niat dia baik untuk tidak menyakitiku, tapi sungguh ini lebih dari itu. ini lebih lebih menyakitkan dan lebih dari sekedar kisah reva dan boy anak jalanan.
rasanya aku ingin membencinya, tapi aku tak kuasa. hatiku masih cinta kepadanya. dan entahlah cintaku ini akan bagaimana kelanjutannya. aku tidak mau memikirkan itu lagi. lelah hati ini menjalani semuanya. rasanya ingin berhenti dari dunia yang begitu kejam ini. tapi, apalah dayaku aku pun juga masih belum sepenuhnya menebus dosa-dosaku.
andai dia tahu, di sini aku berjuang sendiri menyimpan rasa yang tidak mungkin untuk terjadi. mengharap kepada-Nya pun belum tentu jua terjadi. jika kalian berada di posisiku dan kalian masih bisa semangat, tolonglah aku. berilah aku secuil semangatmu itu. agar aku semangat jua. menulis ini pun aku harus menahan air mataku yang terus berusaha untuk bebas dari mata ini.
mengapa aku selalu menjadi orang yang di pandang sebelah mata. dan mengapa aku harus mengenalnya dan harus merasakan sakit yang luar biasa. kalo aku boleh berkata aku sangat membenci semua ini. aku membencinya. aku benci dia yang hanya bisa membuatku menangis.
jika memang ini yang dia inginkan, baiklah. aku akan melupakan dia sepenuh hatiku. semoga aku tidak ingat lagi tentang dia. jika hanya sakit yang begitu sakit yang aku rasakan. dan ketika hati tak bisa menahan lagi.
penyesalan kini ada di dalam hatiku, kekecewaan, sakit hati semua aku rasakan.. bahkan itu semua terkadang kalah dengan rasa cinta dan sayang kita kepada dia. namun, hati tak bisa menahan lagi. sungguh lelah dan capek hati ini merasakan kecewa yang bertubi-tubi.
jangan sampai ada yang berada di posisi ku saat ini. biarlah aku saja yang mengalaminya. karena posisi ini sangat sulit sekali. aku saja tidak tahu apakah aku kuat atau tidak. yang pasti aku berusaha untuk itu, walaupun air mata terus membasahi pipiku...
andai kalian tahu, aku berjuang sendiri berusaha sendiri. dia yang dulu ingin selalu ku perhatikan kini entah kemana dia pergi, meninggalkan ribuan janji yang semuanya palsu. memang aku tidak bisa menyalahkan dia seterusnya. ada kalanya aku harus memaafkan. namun, berat untuk mengikhlaskan semua yang telah terjadi.
ketika aku berusaha untuk komunikasi dengannya, mencoba untuk bercanda dengannya, namun apa yang terjadi.? dia begitu cuek, tidak menganggap ku sama sekali. bahkan tidak menghargai usaha ku sama sekali. menurut kalian pasti dia yang salah dan tega kepadaku. memang iya, tapi tidak semua salah mereka. berat untuk melalui semua ini, asal kalian tahu aku sudah capek. aku ingin melupakan dia, tapi dia terus datang dalam pikiranku dan itu membuatku terus kesakitan.
mungkin saja sekarang dia sudah punya yang lain lagi, mungkin juga dia sudah menikah, aku tidak tahu dan aku tidak mau tau. begitu sakit menahan cinta dan sayang di hati ini. meski aku tak mengharap dia lagi, tapi sakit terus aku rasakan ketika mengingat dia. kalian tahu keluarga dia begitu tidak suka dengan aku, mereka menilaiku begitu buruknya. bagaimana perasaan kalian jika kalian di nilai negatif oleh orang lain? padahal mereka tidak tahu yang sebenarnya.
tapi aku cuma bisa diam menaha semua ujian ini, menahan sendiri di dalam hati. ingin teriak yang keras tapi tak bisa. memaksa diri untuk mengikhlaskan dan melepas semua walau itu berat. mungkin niat dia baik untuk tidak menyakitiku, tapi sungguh ini lebih dari itu. ini lebih lebih menyakitkan dan lebih dari sekedar kisah reva dan boy anak jalanan.
rasanya aku ingin membencinya, tapi aku tak kuasa. hatiku masih cinta kepadanya. dan entahlah cintaku ini akan bagaimana kelanjutannya. aku tidak mau memikirkan itu lagi. lelah hati ini menjalani semuanya. rasanya ingin berhenti dari dunia yang begitu kejam ini. tapi, apalah dayaku aku pun juga masih belum sepenuhnya menebus dosa-dosaku.
andai dia tahu, di sini aku berjuang sendiri menyimpan rasa yang tidak mungkin untuk terjadi. mengharap kepada-Nya pun belum tentu jua terjadi. jika kalian berada di posisiku dan kalian masih bisa semangat, tolonglah aku. berilah aku secuil semangatmu itu. agar aku semangat jua. menulis ini pun aku harus menahan air mataku yang terus berusaha untuk bebas dari mata ini.
mengapa aku selalu menjadi orang yang di pandang sebelah mata. dan mengapa aku harus mengenalnya dan harus merasakan sakit yang luar biasa. kalo aku boleh berkata aku sangat membenci semua ini. aku membencinya. aku benci dia yang hanya bisa membuatku menangis.
jika memang ini yang dia inginkan, baiklah. aku akan melupakan dia sepenuh hatiku. semoga aku tidak ingat lagi tentang dia. jika hanya sakit yang begitu sakit yang aku rasakan. dan ketika hati tak bisa menahan lagi.
Jumat, 16 September 2016
Menunggu, Menunggu, dan Menunggu
Anak remaja siapa yang tidak paham mengenai cinta. Ya begitulah yang namanya cinta. Kita tidak pernah tahu apakah itu cinta sejati atau bukan. karena cinta yang sejati hanyalah milik Allah semata. mungkin ini bisa menggambarkan bagaimana cinta itu begitu tulus.
seperti kisah sebelumnya, ada 2 anak manusia yang dulu pernah menjalin cinta. kini mereka telah berpisah, tidak pernah bertemu, dan jarang bahkan hampir tidak pernah saling memberi kabar. namun sebetulnya mereka masih mempunyai perasaan satu sama lain. namun, karena dosa yang sudah mereka lakukan dulu membuat mereka sekarang bertekad untuk tirakat.
pada suatu waktu si A berkata bahwa ia sanggup melakukan ini semua karena ia masih mempunyai rasa kepada si B, meskipun tidak sebesar dulu. Entah apa yang di pikirkan oleh nya. Ini begitu berat untuk di jalani. namun dengan penuh keyakinan si B pun yakin bisa melalui semua ini.
Rasa rindu yan menggebu selalu si B rasakan ketika ia teringat si A. bahkan si B hanya bisa melihat WA nya saja, tanpa berani untuk menghubungi nya dulu. karena ia pikir jika si A peduli, dia pasti akan menghubunginya lebih dulu. namun, selama satu minggu tak pernah ada kabar dari si B. hanya dengan sama-sama online di WA saja sudah sangat bahagia.
pada suatu hari, akhirnya si A mengirim pesan WA ke si B. hanya dengan salam saja. dan di balas dengan salam juga oleh si B dengan harapan nantinya bisa komunikasi lama dengannya. Namun, ternyata tidak. Justru WA nya si B hanya di baca sama si A, tidak ada balasan dari si A.
betapa miris hati si B melihat last seen nya si A di WA. dan balasan yang di tunggu-tunggu tidak kunjung datang. Ingin menangis dan marah namun apalah daya si B yang hanya bisa menunggu. kemudian, si B bertanya untuk apa si A mengirim pesan, namun sama seperti tadi, hanya di baca saja tanpa ada balasan.
si B hanya bisa tersenyum melihatnya dan menghelas napas yang panjang. yang ia rasakan seperti di permainkan. Perasaan yang begitu di permainkan. di tarik ulur tanpa di hargai sama sekali. memang di sibuk, tetapi dia bisa online. sungguh sakit dan kecewa hati si B. entah harus bagaimana lagi, dia hanya bisa menunggu, menunggu, dan menunggu.
seperti kisah sebelumnya, ada 2 anak manusia yang dulu pernah menjalin cinta. kini mereka telah berpisah, tidak pernah bertemu, dan jarang bahkan hampir tidak pernah saling memberi kabar. namun sebetulnya mereka masih mempunyai perasaan satu sama lain. namun, karena dosa yang sudah mereka lakukan dulu membuat mereka sekarang bertekad untuk tirakat.
pada suatu waktu si A berkata bahwa ia sanggup melakukan ini semua karena ia masih mempunyai rasa kepada si B, meskipun tidak sebesar dulu. Entah apa yang di pikirkan oleh nya. Ini begitu berat untuk di jalani. namun dengan penuh keyakinan si B pun yakin bisa melalui semua ini.
Rasa rindu yan menggebu selalu si B rasakan ketika ia teringat si A. bahkan si B hanya bisa melihat WA nya saja, tanpa berani untuk menghubungi nya dulu. karena ia pikir jika si A peduli, dia pasti akan menghubunginya lebih dulu. namun, selama satu minggu tak pernah ada kabar dari si B. hanya dengan sama-sama online di WA saja sudah sangat bahagia.
pada suatu hari, akhirnya si A mengirim pesan WA ke si B. hanya dengan salam saja. dan di balas dengan salam juga oleh si B dengan harapan nantinya bisa komunikasi lama dengannya. Namun, ternyata tidak. Justru WA nya si B hanya di baca sama si A, tidak ada balasan dari si A.
betapa miris hati si B melihat last seen nya si A di WA. dan balasan yang di tunggu-tunggu tidak kunjung datang. Ingin menangis dan marah namun apalah daya si B yang hanya bisa menunggu. kemudian, si B bertanya untuk apa si A mengirim pesan, namun sama seperti tadi, hanya di baca saja tanpa ada balasan.
si B hanya bisa tersenyum melihatnya dan menghelas napas yang panjang. yang ia rasakan seperti di permainkan. Perasaan yang begitu di permainkan. di tarik ulur tanpa di hargai sama sekali. memang di sibuk, tetapi dia bisa online. sungguh sakit dan kecewa hati si B. entah harus bagaimana lagi, dia hanya bisa menunggu, menunggu, dan menunggu.
Kisah Pendosa yang Merindukan Syurga
Terdapat sebuah kisah tentang dua anak
manusia yang bertemu di usia 20-an tahun. Sebut saja si A dan si B. Saat itu
mereka sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah Perguruan Tinggi Negeri.
Pertemuan mereka berawal dari keinginan si A yang ingin ikut sebuah organisasi
mahasiswa di kampus nya. Mulai berkenalan dan mulai penasaran dengan kehidupan
si B akhirnya si A memutuskan untuk menanyakan bagaimana si B itu. Entah apa
yang dipikirkan oleh si A, si A mengajak untuk bertemu pertama kalinya. Dan si
B pun mengiyakan ajakannya. Mereka bertukar cerita hingga si A memberanikan
dirinya untuk bertanya apakah informasi yang dia dapat itu benar, si B
menjelaskan dengan sangat rinci.
Dengan niatan tulus si A berkata, “
Aku ingin merubah hidup kamu.” Si B lantas bertanya, “ Mengapa kamu begitu
ingin merubah hidupku? Kamu siapa, baru kali ini ada orang yang mau merubah
hidupku.” Dan si A pun menjawab, “ supaya kamu tidak memainkan hati seorang
wanita.” Dari pertemuan pertama mereka tumbuhlah rasa di antara mereka, namun
pada saat itu si B masih mempunyai kekasih. Sehingga mereka hanya bisa memendam
perasaan mereka. Hingga pada suatu hari si B berkata bahwa dia dan pacarnya
sudah putus.
Singkat cerita, mereka berdua akhirnya
menjalin hubungan spesial yaitu pacaran. Dan saat pacaran itulah banyak hal
yang baru diketahui oleh si A tentang si B. Ternyata dia mengikuti jamaah
temboro. Bisa di bayangkan dia begitu alim dan agama nya pasti kuat. Dia
menceritakan bagaimana jamaah itu sebenarnya. Semua cerita si B sangat membuat
hati si A begitu terenyuh dan terkesima. Begitu banyak pengetahuan agama yang
si B punya. Namun, setiap manusia pasti memiliki kekurangan, ya si B mempunyai
kekurangan dalam hal nafsu. Pada suatu hari, di rumah kontrakan nya si A, saat
mereka sedang beristirahat untuk pertama kalinya si B menci*m si A. Sontak si A
kaget dan syok atas apa yang sudah terjadi. Tetapi, si A pun juga mempunyai
kekurangan yang sama. Si A pun tidak bisa menolak bahwa dia juga menyukai ci*m
an pertama mereka. Sejak saat itulah mereka sering melakukan adegan ci*man,
berbuat maksiat, dan zina.
Mereka sebenarnya selalu kecewa
setelah melakukan perbuatan itu, namun lagi-lagi mereka berdua kalah dengan
nafsu mereka, sehingga mereka akhirnya terus berbuat maksiat dan zina. Berkali-kali
mereka berdua pergi ke sebuah hot*l. Dan mereka menghabiskan banyak uang untuk
itu. Semua itu berjalan hingga 1 tahun 7 bulan. Karena sudah terlalu parah,
akhirnya mereka berdua berpikir untuk menjalani tirakat. Si B yang pengetahuan
agamanya cukup bagus, memutuskan hubungan mereka. Dan mereka berdua membuat
keputusan untuk tidak bertemu dan komunikasi sekedarnya saja. Mereka memilih
jalan itu untuk kembali ke jalan yang benar, karena mereka sudah melenceng
terlalu jauh dari norma agama.
Dengan susah payah dan penuh kesabaran
mereka berdua tidak bertemu, penuh air mata si A menjalani hidupnya. Kecewa,
dan menyesal yang tak kunjung usai selalu ada dalam hatinya. Dia begitu
mengecewakan atas apa yang telah ia perbuat dahulu. Dengan penuh keyakinan mereka
berdua bertaubat dari perbuatan yang terlarang dan belum saatnya itu. Mereka
menjalani hidup mereka masing-masing, tetap menjaga komunikasi. Meski mereka
sekarang sudah tidak menjalin hubungan, namun mereka tetap berusaha untuk
memperjuangkan cinta mereka. Berjuang untuk mendapat restu dan ridho Allah
Subhanahu wata’ala.
Si A kemudian memutuskan untuk berhijrah dan memperbaiki
dirinya meski harga dirinya sekarang sudah hilang. Namun si A tetap yakin bahwa
Allah Subhanahu wata’ala masih sayang kepadanya dan masih memberikan kesempatan
kepadanya untuk bertaubat dan berhenti dari perbuatan yang menyesatkan itu. Si
A dan Si B menata hidup mereka kembali dan berjuang untuk menggapai cita-cita
mereka masing-masing. Mereka berdua yakin bahwa seorang pendosa pun pasti
merindukan Syurga, sehigga mereka ingin memanfaatkan waktu yang tersisa untuk
bertaubat dan kembali kepada jalan-Nya.
Dari kisah ini, mungkin bagi kalian
yang membaca berpikir bahwa si A dan si B begitu nakal dan hina. Memang itu
sangat benar, karena memang itu adalah kenyataannya. Namun, dari sini penulis
ingin menyampaikan bahwa banyak sekali di luar sana orang-orang yang mungkin
mengalami hal yang sama dengan kisah di atas, namun ragu untuk bertaubat.
Percayalah Allah Subhanahu wata’ala Maha Pengampun, selama masih ada kesempatan
untuk bertaubat, bertaubatlah. Karena waktu akan terus berjalan, perbuatan yang
dilakukan oleh si A dan si B memang sangat tidak baik. Kalian boleh
membencinya, tapi jangan orangnya yang di benci melainkan perbuatannya. Tinggalkanlah
apa yang membuatmu rugi, dan segera bangkitlah untuk mengganti apa yang telah
membuatmu rugi. Selama masih ada waktu, manfaatkan dengan baik, tambah
sebanyak-banyaknya ibadah dan tetaplah Istiqomah berada di jalan-Nya. Ini
adalah kisah pendosa yang begitu merindukan Syurga.
Jumat, 02 September 2016
Antara Arka dan Anita
Pada suatu hari seorang
wanita bernama Anita sedang melanjutkan program studi nya di suatu perguruan
tinggi negeri di daerah Madiun. Anita tinggal di sebuah desa yang masih berada
di kabupaten Madiun, sekitar 30 menit dari rumah Anita untuk sampai ke kota.
Anita bersama dengan 3 teman yang lainnya berniat untuk menyewa sebuah rumah
kecil yang dekat dengan kampus mereka. Anita mempunyai keinginan untuk fokus
memikirkan kuliah dan tidak ingin berurusan dengan masalah cinta.
Namun, pada
pertengahan semester 1 Anita ingin tahu mengenai BEM yang ada di kampusnya.
Karena rasa penasarannya begitu besar, akhirnya Anita menghubungi kakak
tingkatnya, yang bernama mas Salam. Tetapi mas Salam ternyata tidak tahu betul
tentang BEM itu seperti apa, sehingga mas Salam memberikan nomor hp kepada
Anita, dia juga satu angkatan dengan mas Salam dan satu kelas dengannya. Dia
adalah Arka. Sejak saat itulah Anita mulai berhubungan dengan Arka.
Tidak hanya bertanya
mengenai BEM, mereka sering berkomunikasi membahas lainnya. Dan saat itu Anita
tidak menahu jika Arka sudah mempunyai kekasih. Tanpa direncanakan mereka
berdua sering sekali berkomunikasi, terkadang Anita yang mendahului. Hingga
suatu saat Anita menyukai Arka dan begitu juga sebaliknya. Mereka menjalani
kisah tanpa sepengetahuan pacar Arka, namun Arka menaruh harap besar kepada
Anita. Saat Anita bertanya kepada mas Salam, mas Salam pun menjelaskan
bagaimana Arka yang sebenarnya. Dan sejak Anita tahu, Anita berkeinginan
mengubah sifat Arka yang disukainya. Saat malam itu juga, Anita mengajak Arka
untuk bertemu yang pertama kalinya di suatu tempat di Madiun.
Pertemuan pertama mereka,
Anita menjelaskan tentang informasi yang dia peroleh dari mas Salam kepada
Arka. Dan Arka menjelaskan dengan sangat rinci. Bahkan Anita juga menyampaikan
bahwa ia ingin merubah hidup Arka. Sejak saat itulah kisah mereka berdua di
mulai. Arka mulai suka kepada Anita, sehingga mereka sering bertemu meski Arka
belum memutuskan sang pacar. Hingga suatu hari, Arka telah memutuskan sang
pacar. Tidak sampai di situ, pacar Arka menghubungi Anita. Anita yang juga suka
kepada Arka menjelaskan dengan baik kepada pacar Arka.
Tepat pada tanggal 18
November 2014 Arka memberikan kejutan ulang tahun kepada Anita. Tepat pukul
13.00 Arka datang ke rumah kontrakan bersama 3 teman yang satu kelas dengan
Anita. Anita terkejut karena ada motor Arka terparkir di samping rumah
kontrakannya. Anita terkejut untuk kedua kalinya ketika ia melihat orang yang
dia suka berdiri di samping dinding rumah tetangga. Arka dengan terbata-bata mengungkapkan perasaannya kepada Anita,
tangan Arka yang membawa kue pun bergemetar karena gugup. Arka bertanya kepada
Anita, “apakah kamu mau menjadi kekasihku?” Anita dengan gugup menjawab, “
Tidak mau, tidak mau menolak maksutnya.”
Dengan malu-malu mereka berdua
tertawa. Sejak itu mereka menjalin kasih dan cerita cinta yang penuh dengan
ujian.
Semua berawal ketika Arka
tiba-tiba mencium bibir Anita, Anita tidak tahu harus berbuat apa, karena ini
untuk pertama kali baginya. Setelah ciuman pertama mereka, hidup mereka selama
1 tahun lebih 7 bulan hidup dalam kemaksiatan. Mereka sering melakukan
perbuatan yang belum sepantasnya. Selama kurun waktu itulah mereka sering
bertengkar, entah karena keegoisan Anita ataupun karena kesibukan masing-masing.
Dan mungkin karena perbuatan yang sering mereka lakukan yang diluar batas.
Hingga suatu saat mereka
berdua memutuskan untuk tidak lagi menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.
Pada saat awal tahun, meski mereka putus nyambung mereka masih menyimpan cita-cita mereka untuk bisa menjadi
sepasang suami istri kelak. Masing – masing dari mereka masih menyimpan cinta
di hati mereka. Mereka masih menyayangi satu sama lain. Dan meski mereka sudah
tidak mempunyai status hubungan, mereka masih sering melakukan perbuatan diluar
batas. Karena perbuatan mereka sudah sangat tidak bisa ditolelir, akhirnya
mereka memutuskan untuk berpisah yang sebenarnya, di mana mereka tidak lagi
pernah bertemu, komunikasi sekedarnya, dan membuang jauh – jauh perasaan cinta
yang telah mereka tanam dahulu.
Namun, semua tidak semudah
yang dipikirkan. Begitu berat bagi Anita untuk menjalani semuanya. Karena beban
di punggungnya sangatlah besar. Namun, Anita terus berjuang dan tidak patah
semangat untuk melanjutkan hidupnya. Meski sekarang, Anita hanya bisa mencintai
Arka dari jauh. Anita mencoba untuk mengikhlaskan semua yang telah terjadi
kepadanya. Penyesalan yang tiada akhir begitu dirasakan oleh Anita. Entah
bagaimana nanti masa depan Anita, Anita selalu berharap agar masa depannya bisa
cerah dan sukses.
Karena Anita telah mengecewakan kedua orang tuanya meskipun
tidak secara langsung. Tidak ada yang tahu bahwa Anita dan Arka sering berbuat
di luar batas. Karena mereka tidak ingin melukai hati kedua orang tua mereka.
Namun, Arka telah menceritakannya kepada Ayah nya. Sehingga cinta Arka dan
Anita kini belum memperoleh restu dari orang tua Arka. Sedangkan Anita masih
menyimpan rapat-rapat rahasianya. Dengan harapan tidak akan ada yang tahu apa
yang sudah terjadi pada Anita.
Anita kembali begitu
berharap bahwa dosa nya bersama denga
Arka dapat di ampuni oleh Sang Maha Kuasa. Anita dan Arka berusaha untuk
menjalani tirakat untuk meraih Ridhlo-Nya. Sehingga saat ini mereka disibukkan
dengan kegiatan masing-masing. Arka yang sudah lulus dari kuliah, entah akan
melanjutkan study nya atau membuka bisnis. Arka dan Anita sekarang sebatas
teman yang tetap mempunyai harapan suatu saat akan dipertemukan kembali di
suatu kondisi dimana mereka sah di dalam agama. Yaitu sebuah pernikahan sebagai
pembuktian rasa cinta mereka.
Entah nanti Anita bisa meraih restu kedua orang
tua Arka atau tidak, semua bergantu pada usaha Anita dan doa Anita. Serta
bantuan tangan dari Sang Pemilik
Cinta. Semoga cinta Arka dan Anita akan bertemu kembali dalam keadaan yang lebih baik.
Cinta. Semoga cinta Arka dan Anita akan bertemu kembali dalam keadaan yang lebih baik.
The end....
Sabtu, 13 Agustus 2016
Ikhlaskan dan Tersenyumlah
Sudah habis kata-kataku untuk menulis semua rasa di hati ini. tak tau lagi harus bagaimana, ketika diri ini merasa sepi. Rasa sakit yang senantiasa menemani rindu yang datang menghampiri. mungkin bagi anda ini biasa. tapi bagi saya sungguh ini sangat luar biasa. ketika anda mencintai seseorang namun orang yang anda cinta tak tau betapa besar perasaan anda. mungkin anda akan terluka, ya pasti sangat terluka.
aku pun juga mengalaminya. mencintai dia yang tak tahu apakah nanti dia akan bersamaku atau tidak. yang pasti aku harus melakukan sesuatu agar aku tidak selamanya seperti ini. melepaskan dia dan mengikhlaskannya. berat untuk berbicara seperti ini, sungguh sangat berat.
kisahkan mungkin begitu memilukan, namun aku yakin aku sedang di selamatkan oleh-Nya, sempat diri ini keluar dari jalurNya. hingga diri ini terus berada di jalur tersebut. namun kini Dia menyelamatkan kami dari jalur yang salah itu. aku bersyukur.
diri ini hanya bisa berdoa semoga dia ditakdirkan denganku. karena kita sempat di jalur itu bersama-sama.
sulit tetapi harus dilakukan. dia tak seperti dulu lagi, sekarang dia entah mau kemana aku pun tidak tahu, yang pasti dia begitu jauh. hanya doa yang bisa membuatku merasa dekat dengannya. namun entah apakah di dalam doanya dia masih menyebut namaku. aku tidak tahu,. hanya dia dan Dia yang tahu.
jika kamu tahu, dia tidak pernah lagi menghubungiku, ya barusan saja dia menghubungiku karena duri kecil yang nancap di kerongkonganku. mungkin saja jika ini tidak terjadi dia tidak akan menghubungiku. entahlah aku ini di anggap apa olehnya. aku bingung, dulu dia berkata aku ini teman hidupnya, tetapi menyapa saja tidak pernah. dulu dia juga berkata menjalin silaturrahmi, namun nyatanya apa. aku hanya bisa berpikir positif saja saat dia tidak menghubungiku, mungkin saja dia sedang sibuk mengerjakan masa depannya. ya memang begitu. dia selalu bilang bahwa dia juga tidak berkomunikasi dengan siapa-siapa, menurutku itu tidak mungkin, pasti dia juga berkomunikasi dengan yang lain, entah mbak nya atau siapa aku juga tidak tahu, hanya Allah yang tahu bagaimana hatiku saat ini. hanya bisa berserah diri kepadanya menahan diri untuk tidak terlalu memikirkannya.
namun hati ini masih saja seperti ini. lelah dan capek tetapi harus dijalani dengan ikhlas. mencoba untuk tersenyum meski hati dalam keadaan yang sangat retak.
ah sudahlah, biarlah seperti ini. biar waktu yang menjalani semuanya. hanya untaian doa yang menenangkanku. hanya Dia yang begitu sayang kepadaku. DIA yang selalu memberiku kekuatan dan kesabaran untuk menjalani kehidupanku. entah akan berakhir bagaimana hanya Dia yang Maha Tahu.
aku ingatakan kepada kalian, janganlah kalian berharap hanya selain kepada Dia, karena hasilnya akan sangat menyakitkan. yang terpenting tetap berdoalah untuk yang kau cintai agar dia hidup bahagia. meski kamu menahan luka. tetaplah tersenyum dan ikhlaskan dia. cobalah untuk menenangkan hatimu, buang semua rasa yang membuatmu terluka. hadapi dunia baru dan selalu tersenyumlah. karena kita tidak tahu di luar sana masih banyak manusia yang menderita namun mereka selalu bisa tersenyum. contohlah mereka. :-)
aku pun juga mengalaminya. mencintai dia yang tak tahu apakah nanti dia akan bersamaku atau tidak. yang pasti aku harus melakukan sesuatu agar aku tidak selamanya seperti ini. melepaskan dia dan mengikhlaskannya. berat untuk berbicara seperti ini, sungguh sangat berat.
kisahkan mungkin begitu memilukan, namun aku yakin aku sedang di selamatkan oleh-Nya, sempat diri ini keluar dari jalurNya. hingga diri ini terus berada di jalur tersebut. namun kini Dia menyelamatkan kami dari jalur yang salah itu. aku bersyukur.
diri ini hanya bisa berdoa semoga dia ditakdirkan denganku. karena kita sempat di jalur itu bersama-sama.
sulit tetapi harus dilakukan. dia tak seperti dulu lagi, sekarang dia entah mau kemana aku pun tidak tahu, yang pasti dia begitu jauh. hanya doa yang bisa membuatku merasa dekat dengannya. namun entah apakah di dalam doanya dia masih menyebut namaku. aku tidak tahu,. hanya dia dan Dia yang tahu.
jika kamu tahu, dia tidak pernah lagi menghubungiku, ya barusan saja dia menghubungiku karena duri kecil yang nancap di kerongkonganku. mungkin saja jika ini tidak terjadi dia tidak akan menghubungiku. entahlah aku ini di anggap apa olehnya. aku bingung, dulu dia berkata aku ini teman hidupnya, tetapi menyapa saja tidak pernah. dulu dia juga berkata menjalin silaturrahmi, namun nyatanya apa. aku hanya bisa berpikir positif saja saat dia tidak menghubungiku, mungkin saja dia sedang sibuk mengerjakan masa depannya. ya memang begitu. dia selalu bilang bahwa dia juga tidak berkomunikasi dengan siapa-siapa, menurutku itu tidak mungkin, pasti dia juga berkomunikasi dengan yang lain, entah mbak nya atau siapa aku juga tidak tahu, hanya Allah yang tahu bagaimana hatiku saat ini. hanya bisa berserah diri kepadanya menahan diri untuk tidak terlalu memikirkannya.
namun hati ini masih saja seperti ini. lelah dan capek tetapi harus dijalani dengan ikhlas. mencoba untuk tersenyum meski hati dalam keadaan yang sangat retak.
ah sudahlah, biarlah seperti ini. biar waktu yang menjalani semuanya. hanya untaian doa yang menenangkanku. hanya Dia yang begitu sayang kepadaku. DIA yang selalu memberiku kekuatan dan kesabaran untuk menjalani kehidupanku. entah akan berakhir bagaimana hanya Dia yang Maha Tahu.
aku ingatakan kepada kalian, janganlah kalian berharap hanya selain kepada Dia, karena hasilnya akan sangat menyakitkan. yang terpenting tetap berdoalah untuk yang kau cintai agar dia hidup bahagia. meski kamu menahan luka. tetaplah tersenyum dan ikhlaskan dia. cobalah untuk menenangkan hatimu, buang semua rasa yang membuatmu terluka. hadapi dunia baru dan selalu tersenyumlah. karena kita tidak tahu di luar sana masih banyak manusia yang menderita namun mereka selalu bisa tersenyum. contohlah mereka. :-)
Kamis, 28 Juli 2016
Curhat
bagaimana sih perasaan mu ketika lo begitu perhatian ssma seseorang tapi orang itu tak pernah perhatian sama lo.
apa yang lo rasain deh??
sedih kan?
nah itu gue alami sekarang.
gue sebel banget sama seseorang. dia begitu cuek sama aku. masa kangen aja nggak boleh?
sebel kan? rasanya pengen nangis tau..
tapi aku pasti rugi. huaaa
aku bingung, aku harus bagaimana.
omongonnya dia itu ibarat kembang tebu sing mabur kanginan
omongannya dia itu kaya abis makan micin
sok banget
tapi gue sayang sama dia. tapi gue gak pernah dia hargain.
perasaan gue selalu dia tolak. kan gue sebel. gue bete sama dia.
nyebelin tapi dia orang yang aku sayangi.
pokoknya sekarang aku sebel sama dia. jadi untuk saat ini aku perang sama dia.
entah sampai kapan.
lo lihat aja nanti.
apa yang lo rasain deh??
sedih kan?
nah itu gue alami sekarang.
gue sebel banget sama seseorang. dia begitu cuek sama aku. masa kangen aja nggak boleh?
sebel kan? rasanya pengen nangis tau..
tapi aku pasti rugi. huaaa
aku bingung, aku harus bagaimana.
omongonnya dia itu ibarat kembang tebu sing mabur kanginan
omongannya dia itu kaya abis makan micin
sok banget
tapi gue sayang sama dia. tapi gue gak pernah dia hargain.
perasaan gue selalu dia tolak. kan gue sebel. gue bete sama dia.
nyebelin tapi dia orang yang aku sayangi.
pokoknya sekarang aku sebel sama dia. jadi untuk saat ini aku perang sama dia.
entah sampai kapan.
lo lihat aja nanti.
Senin, 06 Juni 2016
Kisah Perjalanan Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam ke Thaif
Selama sembilan tahun, sejak masa
kerasulan, Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam telah berusaha
menyampaikan ajaran Isla dan mengusahakan hidayah serta perbaikan kaumna di Makkah.
Namun, kebanyakan orang-orang Makkah selalu menyakiti, memperolok-olok, dan
berbuat semena-mena terhadap Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam
dan para sahabat, kecuali sekelompok kecil orang yang sudah masuk Islam dan
beberapa orang yang selalu membantu beliau walaupun belum masuk Islam.
Paman Baginda Nabi Shallallahu
‘alaihi wassallam, Abu Thalib, termasuk orang yang baik hatinya, meskipun belum
masuk Islam. Dia selalu membantu Baginda Nabi Shallallahu’alaihi wassallam
dalam segala bentuk. Pada tahun kesepuluh kenabian, ketika Abu Thalib meniggal
dunia, kaum Kafir mendapat kesempatan untuk mencegah perkembangan Islam dan
menyakiti kaum Muslimin secara lebih leluasa.
Baginda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wassalam pun pergi ke Thaif yang didiami Kabilah Tsaqif yang berjumlah
besar, dengan harapan apabila kabilah tersebut masuk Islam, Kaum Muslimin akan
terbebas dari berbagai penderitaan dan Thaif akan menjadi pondasi penyebaran agama. Setibanya
di Thaif, Baginda Nabi Shallallahu’alaihi wassallam langsung menemui tiga orang
yang ditokohkan. Beliau berbicara dengan mereka, mengajak mereka kepada agama
Allah Subhanahu wata’ala, dan agar mereka mau membantu Baginda Rasulullah
Shallallahu’alaihi wassallam. Akan tetapi, mereka bukannya menerima atau paling
tidak berlaku sopan kepada tamu yang baru datang sebagaimana adat bangsa Arab
yang terkenal dengan memuliakan tamu, bahkan mereka tanpa basa basi menyambut
beliau dengan sikap dan akhlak yang sangat buruk. Bahkan mereke pun tidak rela
Baginda Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam tinggal di situ. Padahal orang
yang dianggap sebagai tokoh seharusnya berbicara dengan sopan dan berakhlak
yang mulia.
Salah seorang di antara mereka
berkata “oh, kamukah orang yang diutus oleh Allah sebagai Nabi?” yang kedua
berkata “ Apakah Allah tidak menemukan selain kamu untuk di utus sebagai
rasul?” yang ketiga berkata “ aku tidak mau bicara dengan kamu. Sebab, jika
kamu memang seorang Nabi sepeti pengakuanmu, lalu aku menolakmu, tentu aku
tidak lepas dari musibah. Jika kamu pembohong, maka aku tidak mau bicara dengan
pembohong.” Akan tetapi, Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam mempunyai
hati yang begitu teguh laksana sebuah batu karang. Beliau tidak berputus asa
dan terus berusaha untuk mendekati masyarakat umum, tetapi tidak seorang pun
yang mau mendengarkan beliau. Jangankan menerima, bahkan mereka menghardik, “
Tinggalkan segera kota kami! Pergilah kemana kamu suka!”
Ketika Baginda Nabi
Shallallahu’alaihi wassallam sudah tidak dapat mengharapkan mereka dan
bersiap-siap untuk kembali, maka mereka menyuruh anak-anak kota Thaif
membuntuti Baginda Nabi Shallallahu’alaihi wassalam. Mereka lalu mengganggu,
mencaci, dan melempari Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam denga batu
sehingga kedua sandal beliau berlumuran darah. Dalam keadaan seperti itulah
Baginda Nabi Shallallahu’alaihi wassalam meninggalkan Thaif. Di tengah
perjalan, tatkala sudah merasa aman dari gangguan anak-anak nakal itu, beliau
berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala :
“ Ya Allah,, aku adukan kepada-Mu
lemahnya kekuatanku, habisnya upayaku, dan kehinaanku dalam pandangan manusia.
Wahai Yang Maha Penyayang melebihi sekalian penyayang, Engkaulah Tuhan
orang-orang yang tertindas. Dan Engkaulah Tuhanku. Kepada siapakah Engkau
serahkan diriku? Kepada orang asing yang akan memandangku dengan muka masam
atau kepada musuh yang Engkau kuasakan kepadanya segala urusanku? Tiada
keberatan bagiku, asalkan Engkau tidak murka kepadaku. Perlindungan-Mu sudah
cukup bagiku. Aku berlindung kepada-Mu dengan nur Dzat-Mu yang menyinari segala
kegelapan, dan dengannya menjadi baik segala urusan dunia dan akhirat, aku
berlindung dari turunnya kemarahan-Mu kepadaku atau kemurkaan-Mu kepadaku. Aku
sanggup berbuat apa saja, hingga Engkau Ridho. Tiada daya dan upaya melainkan
dengan-Mu.”
Allah Subhanahu wata’ala Penguasa
seluruh alam pun memperlihatkan
keperkasaan-Nya dan mengutus malaikat Jibril Alaihis Salam untuk datang memberi
salam kepada beliau dan berkata, “ Allah Subhanahu wata’ala mendengar ucapanmu
dan jawaban kaummu, dan Dia mengutus kepadamu malaikat penjaga gunung agar siap
melaksanakan apapun perintahmu kepadanya.” Malaikat penjaga gunugn itu pun datang dan memberi salam kepada Baginda Nabi Shallallahu’alaihi wassallam
seraya berkata, “Apapun yang engkau perintahkan akan kulaksanakan. Bila engkau
sukai, akan kubenturkan gunung-gunung yang ada di sekitar kota ini sehingga
siapa saja yang tinggal di antaranya hancur binasa. Atau apapun hukuman yang
engkau inginkan.” Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam yang
bersifat penyayang dan mulia ini menjawab. “ Aku hanya berharap kepada Allah
Subhanahu wata’ala, seandainya saat ini mereka tidak menerima Islam, semoga
kelak di antara keturunan mereka akan lahir orang-orang yang menyembah dan
beribadah kepada Allah Subhanahu wata’ala.”
Faidah
Demikianlah akhlak Baginda Nabi
Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam yang mulia. Kita mengaku sebagai
pengikutnya, namun ketika sedikit kesulitan atau celaan menimpa kita, kita
langsung marah, bahkan menuntut balas seumur hidup. Kezhaliman dibalas dengan
kezhaliman, sambil kita terus mengaku sebagai umat Baginda Nabi Muhammad
Shallallahu’alaihi wassallam. Meskipun mengalami penderitaan dan kesusahan yang
berat, Baginda Nabi Shallallahu’alaihi wassallam tidak berdoa buruk dan tidak
menuntut balas.
Sumber : Kitab Fadhilah Amal Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a
Langganan:
Postingan (Atom)